Sabtu, 09 Mei 2009

Bahaya Rokok


JAUHI ASAP DAN RACUN ROKOK
Merokok secara aktif maupun pasif dapat mempengaruhi kualitas sperma dan disfungsi ereksi. Perokok yang menghabiskan 1 bungkus rokok per hari dapat menyebabkan problem pernafasan janin Anda. Jika tidak ingin merusak pernafasan bayi Anda, sekarang waktu yang tepat untuk berhenti. Di satu sisi, perokok merasakan kenikmatan yang “memabukkan”, tetapi efek rokok sangat membahayakan kesehatan.
Di dalam asap rokok, terdapat lebih dari 4.000 molekul, seperti Co (karbon monoksida), nitrogen oksida, sianida, hidrigen, amonia, asetilen, benzaldehida, benzena, metanol, nikotin dan sebagainya. Saat seseorang merokok, nikotin akan terisap masuk ke dalam paru-paru, lalu ikut teresap dalam darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Pengaruh nikotin dapat menimbulkan penyempitan pembuluh darah dan arteriosklerosis, yang merupakan penyebab utama terjadinya penyakit jantung koroner.
Merokok pada wanita menyebabkan penurunan produksi sel telur, menghambat perkembangan embrio, implantasi, meningkatkan kejadian keguguran dan resiko kelahiran prematur. Dalam tembakau terkandung nikotin yang dapat mengakibatkan terjadinya kasus-kasus keguguran, bayi mempunyai berat badan lebih rendah, bayi lahir cacat atau bayi meninggal setelah lahir. Hindari pula mencium asap rokok atau menjadi perokok pasif. Nikotin yang terhirup pada perokok pasif akan memberikan dampak yang sama buruknya.

Saran buat para lelaki


MENINGKATKAN KUALITAS SPERMA
Kehamilan merupakan peristiwa illahiah yang hanya mungkin jika ada kontak antara pria dan wanita secara fisik. Oleh karena itu, tentu saja peran pria dalam proses kehamilan sangat tinggi. Maka, khususnya bagi para suami, sebelum melakukan hubungan seksual, mulailah dengan doa dan ikhtiar seperti yang disunahkan oleh para nabi, sehingga nantinya putr-putri Anda memiliki jiwa yang suci, amal yang berguna dan dijauhkan dari godaan jin dan syaitan.
Dalam tubuh suami yang sehat, akan diproduksi sperma yang baik. Sperma harus menuju ke arah yang tepat ke dalam vagina wanita dan rahim. Jika selamt sampai di sana, sperma harus cukup kuat untuk berenang ke pembuluh telur dan bertemu dengan telur. Pengertian sperma yang sehat ialah bentuk sempurna, lincah dan bergerak cepat. Anda membutuhkan paling tidak 20 juta sperma per mililiter dari air mani yang keluar saat ejakulasi. Jika gerakan sperma pelan atau bentuknya tidak lengkap atau berenang menuju ke arah yang salah, maka terjadi kesulitan dan kegagalan dalam pembuahan. Volume air mani pada saat ejakulasi yang normal mencapai 2-5 ml.
Sperma yang diproduksi testis, membutuhkan suhu yang rendah, kondisi yang cocok bagi perkembangan sperma. Suhu dalam tubuh yang normal sebenarnya masih terlalu tinggi bagi sperma untuk berkembang secara normal. Biasanya, proses reproduksi ini berjalan dengan normal. Kemungkinan sekali berhubungan seksual bisa berhasil terjadi kehamilan atau harus menunggu bertahun-tahun untuk mendapatkan keturunan. Maka pasutri dapat melakukan langkah-langkah tertentu untuk meningkatkan kesempatan terjadinya kehamilan.
Faktor yang mempengaruhi kesuburan sperma adalah sebagai berikut :
ü Pelebaran pembuluh darah balik di sekitar buah zakar (varikokel)
ü Penyakit, seperti kencing manis (diabetes melitus)
ü Infeksi pada masa remaja (gondongan/mums)
ü Faktor lingkungan (radiasi, medan listrik dan panas)
ü Obat-obatan tertentu
ü Ketegangan emosi dan stres
ü Kerusakan testis
ü Buah zakar tidak turun ke tempat seharusnya (kriptorkidismus)
ü Kegagalan buah zakar idiopatik primer/tak terjelaskan
ü Kelainan hormonal yang berhubungan dengan FSH dan LH (1%)

SUHU YANG SEJUK
Suhu testis yang sejuk membantu untuk memproduksi sperma yang sehat. Idealnya lebih dingin dari suhu normal tubuh. Itulah hikmah kenapa buah zakar yang di dalamnya terdapat testis diciptakan menggantung di luar tubuh pria. Hindari mandi uap atau berendam air panas untuk memaksimalkan kualitas dan kuantitas sperma.

Romantika Bercinta


Pernikahan menandai sebuah transisi penting dalam kehidupan seseorang. Peristiwa itu akan membawa perubahan besar terhadap masa depan. Di awal pernikahan, rata-rata pasangan baru mengakui bahwa saat itu adalah masa paling menggebu-gebu dan menggairahkan. Tapi begitu si buah hati lahir, sering kali terjadi perubahan drastis. Mungkin karena perubahan dalam penampilan istri yang membuat suami kurang bergairah., ditambah istri juga lelah dalam mengurus rumah tangganya yang berkembang, atau dapat juga disebabkan oleh kesibukan bisnis suami.
Cinta bukanlah sesuatu yang abadi, melainkan harus dipelihara, dipupuk dan ditumbuhkan terus-menerus. Jika kehidupan seksual dalam pernikahan meredup, suami istri sebaiknya tidak saling menyalahkan karena sebenarnya memang tidak ada yang salah! Masalahnya memang pria dan wanita punya kebutuhan dan pandangan yang berbeda dalam soal seks. Makna kata seks asalnya adalah perbedaan badani atau biologis perempuan dan laki-laki, yang sering disebut jenis kelamin.
Paling tidak terdapat tiga faktor penentu kepuasan seks :
Jalinan keakraban. Keakraban dapat dipertahankan dengan cara menyisihkan waktu untuk bercakap-cakap dengan pasangan. Hindari percakapan basa-basi. Lebih akrab jika percakapan melibatkan perasaan. Hubungan fisik yang intim antara suami istri jangan dibatasi di tempat tidur saja. Gerakan mengelus, menyentuh, membelai, dan mencium pasangan yang dilakukan sehari-hari akan sangat menyenangkan baik bagi yang disentuh maupun yang menyentuh asal dilakukan dengan tulus.
Jalinan emosional. Dalam pernikahan, saling membantu dan terlibat urusan pasangan akan merapatkan hubungan keduanya. Ungkapan hati yang jujur, terbuka dan tanpa malu-malu antara suami-istri perlu dipupuk sebagai awal dari kehidupan seksual yang prima.
Jalinan spiritual. Pernikahan adalah ikatan yang suci dan merupakan suatu ibadah. Pasutri yang taat beribadah akan lebih merasa dekat satu sama lain dan menyadari bahwa kehidupan seksual adalah salah satu ibadah dan mempererat ikatan suci tersebut.


dari berbagai sumber.

Senin, 04 Mei 2009

No Alkohol in Our life...

MENURUT Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebanyak 600 ribu warga Eropa meninggal setiap tahunnya karena masalah yang berhubungan dengan alkohol. Tingginya angka kematian akibat alkohol, membuat Eropa berniat menata kembali kebijakannya terhadap label dari produk minuman beralkohol.Sementara di Indonesia, minuman beralkohol cukup mudah ditemui di warung-warung tertentu. Padahal seharusnya minuman memabukkan ini hanya bisa ditemui di tempat-tempat khusus yang mengantongi izin. Sedangkan bagi tubuh, bahaya alkohol dalam jangka waktu tertentu antara lain mempengaruhi kerja tubuh dan pikiran, mengganggu pertumbuhan tubuh, menambah kondisi stres, memperlambat aktivitas, dapat mengubah emosi, menekan fungsi otak, merusak pankreas dan sistem saraf tanpa disertai rasa sakit, melahirkan bayi autis atau abnormal bagi wanita hamil, meracuni janin, merusak jantung, memicu kanker payudara, mengurangi kesuburan dan tekanan darah tinggi.Asupan alkohol pada saat sarapan pagi dapat meningkatkan risiko terjadinya hipoglikemia pada hari berikutnya pada pasien diabetes tipe satu. "Sebenarnya belum ada bukti yang menjelaskan bahwa seseorang dengan diabetes tipe satu, memiliki perbedaan tentang penggunaan alkohol dibandingkan orang sehat. Namun, pasien yang diterapi dengan insulin, yang juga mengonsumsi minuman beralkohol, angka kunjungannya ke rumah sakit meningkat dengan kondisi hipoglikemia," kata Dr Tristan Richardson dan timnya dari Royal Bournemouth Hospital, UK.Dari efek asupan alkohol pagi hari ternyata berakibat terjadinya hipoglikemia pada pasien diabetes tipe satu setelah periode 24 jam. Para ahli mempelajari 16 pasien (rata-rata berusia 36 tahun) yang sudah menderita diabetes selama 15 tahun dan terbiasa mengonsumsi minuman beralkohol. Semua subjek memiliki kecenderungan hipoglikemia. Hipoglikemia adalah suatu keadaan yaitu ketika kadar gula darah terlalu rendah dari normal. Dalam penelitian itu, orang yang mengonsumsi minuman beralkohol di pagi hari menerima dosis insulin yang sama pada saat sarapan pagi dan sebelum tidur. Pada hari kedua, pasien tidak diberi alkohol dan tim mencatat makanan, dosis insulin, exercise, tidur, dan saat terjadi hipoglikemia.Pasien yang diteliti rata-rata mengalami 1,3 episode hipoglikemia per hari selama 24 jam setelah mengonsumsi minuman alkohol, dibanding 0,6 pasien yang tidak mendapatkan alkohol. "Secara keseluruhan rata-rata kadar glukosa pengguna alkohol lebih rendah 1,2 mmol/L dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi alkohol di pagi hari. Ini berarti terjadi peningkatan risiko hipoglikemia selama 24 jam," tambahnya.[okezone]
http://www.indomp3z.us/showthread.php?t=89590