Senin, 14 Desember 2009

Mama

Hari sabtu kemarin, aku sempet bolak-balik jogja-klaten-solo-klaten-jogja. Hmmm, betapa capek sekali waktu itu. Walau tenagaku lumayan terkuras habis, tapi aku tetep semangat melakukan perjalanan yang tiada henti ku arungi. Dari Jum'at sore, dari asrama tercintaku aku berangkat ke klaten bersama salah satu temen Bbb_q, Linda (yang sekarang berhasil menjadi ketua Bem baru dikampusku). Hampir menjelang maghrib aq dan Linda memulai perjalanan. Mengarungi ramainya perjalanan, merdunya bising kendaraan yang ku dengar, terangnya cahaya malam, dan harumnya asap2 kendaraan bermotor yang sempat menyapu halusnya wajahq. hehehe.... Beberapa kota berhasil q lewati dengan sempurna, hingga aq sampai di rumah tercintaq. Tentunya aq masih bersama Linda.
Seperti biasanya, aq selalu disambut oleh berantakan barang2 dagangan, ramainya pembeli, dua orang pelayan toko, mbokdhe, dan tak kalah penting aq selalu disambut hangat oleh mama. Begitu aq masuk rumah, langsung aq menangkap wajah seseorang yang selalu berbinar, bersinar dalam kegelapan, dan selalu melemparkan senyuman manis untukq dalam situasi apapun. Aq sangat senang melihatnya. Dan sangat senang sekali. Tak terlihat tanda2 kelelahan atau pun kecapaian di sana, walau pun dia tak pernah menyempatkan waktu barang 5 menit pun untuk tidur siang.
Beberapa buah pertanyaan ringan sempat terlempar untukq dari bibirnya yang manis, dan dengan jawaban yang sederhana pula aq menanggapi pertanyaannya. Ketika itu aq melihat raut kerinduan yang mungkin sama dengan yang sedang aq rasakan. Begitu dalam, dalam, dan sangat dalam terpendam dalam segala bentuk kesibukkan yang telah menjadi santapannya sehari-hari. Aq memang tak pernah ingin membuatnya sangat cemas terhadapku, tapi terkadang takdir berkata lain, aq bahkan sering membuatnya selalu mencemaskanq. Dan aq selalu membuat alasan2 dusta yang cerdas untuk megelabuhinya agar dia tak berhasil memarahiq dengan segala upaya.
Ketika trik2q berhasil, betapa bangganya aq akan diriq sendiri, karena aq merasa telah menjadi orang yg sangat hebat. Tapi dibalik kepuasan dan kebangganq itu, ternyata aq telah berusaha menggoreskan luka dengan jarum yg sangat panas ke dalam kulitq sendiri. Perih, dan sangat perih sekali rasanya. Tapi mungkin diriq tak pernah menyadari dan tak pernah merasakan keperihan itu, hingga akhirnya kulit di bagian tubuhq semakin terluka.
Dan kini aq sadar, aq tak kan ingin membiarkan tubuhq terluka karena diriq sendiri. Bukan hanya itu, tapi aq akan melakukan yang terbaik untuk kedua orang tuaq, terutama Mama. aq sangat mencintainya.Aq akan membahagiakan mereka....

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Aslm...
hufff,,mba nur...

Jikalah kesalahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya
Mengapa mesti tenggelam di dalamnya
Sedang taubat itu lebih utama

hehehe..chayo!

Unknown mengatakan...

wswrwb. hehehe, iya im....

makasiii....